Google hari ini merilis Google Chrome OS (operating system) atas nama Chromium Open Source Project. Chrome OS yang dirilis Google untuk publik ini baru sebatas peluncuran code base/source code, user interface experiments dan beberapa desain awal yang diperuntukkan bagi para pengembang(developer) dalam mempersiapkan perangkat lunak (software) yang akan digunakan untuk Chrome OS.
Apa yang spesial dari Google Chrome OS ? Google blog menyebutkan 3 aspek dari Chrome OS yang membuatnya berbeda dari operating system yang lain: First, it’s all about the web. All apps are web apps. The entire experience takes place within the browser and there are no conventional desktop applications. This means users do not have to deal with installing, managing and updating programs.
Hal ini menunjukkan bahwa Chrome OS menyimpan seluruh data dengan metode awan (data in the cloud). Banyak aplikasi web yang menjalankan metode seperti ini, contohnya Gmail, blogs atau website penyimpanan foto. Masalah privacy-lah yang kemungkinan yang akan menjadi ganjalan, yang tergantung dari aturan privacy dan keamanan digunakan. Second, because all apps live within the browser, there are significant benefits to security. Unlike traditional operating systems, Chrome OS doesn’t trust the applications you run. Each app is contained within a security sandbox making it harder for malware and viruses to infect your computer. Furthermore, Chrome OS barely trusts itself. Every time you restart your computer the operating system verifies the integrity of its code. If your system has been compromised, it is designed to fix itself with a reboot. While no computer can be made completely secure, we’re going to make life much harder (and less profitable) for the bad guys. If you dig security, read the Chrome OS Security Overview or watch the video.
Dalam hal ini Chrome OS mengimplementasikan beberapa fitur keamanan seperti sandboxing yang memberikan rasa aman bagi sistem operasi dan data. Operating system juga akan memeriksa kode setiap kali startup untuk memverifikasi OS Anda. Sangat menarik mengetahui bagaimana hal ini berefek pada waktu booting. Karena masalah waktu booting sudah teratasi pada operating system sekarang, ditambah dengan adanya software seperti Sandboxie. Most of all, we are obsessed with speed. We are taking out every unnecessary process, optimizing many operations and running everything possible in parallel. This means you can go from turning on the computer to surfing the web in a few seconds. Our obsession with speed goes all the way down to the metal. We are specifying reference hardware components to create the fastest experience for Google Chrome OS.
Hal ini terdengar lebih menarik, tetapi opsi ini sudah tersedia bagi operating system tradisional untuk membuat boot komputer secara signifikan memberikan waktu yang lebih sedikit. Phoenix bios sudah menunjukkan kecepatan boot beberapa bulan yang lalu. Meskipun demikian, sangat menarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Google Chrome OSdan sepertinya Google Chrome akan benar-benar dirilis secara resmi untuk penggunanya pada akhir 2010.
0 komentar:
Posting Komentar